Jakarta – Wajah baru Sarinah telah diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Kamis (14/07). Selain Presiden, kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri BUMN, Menteri Koperasi & UKM, Jajaran Direksi PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney, Jajaran Direksi PT Sarinah, dan para stakeholder terkait.
Prosesi diawali dengan peninjauan lokasi oleh para undangan dan puncaknya berupa penandatanganan prasasti. Gelaran ini merupakan prosesi lanjutan dari soft-opening ceremony yang telah dilaksanakan pada 21 Maret 2022 lalu.
Berdiri di jantung ibu kota DKI Jakarta, Sarinah yang dahulu hadir sebagai etalase produksi dalam negeri seluas 28.864 m2, kini bertransformasi dengan luasan 32.506,6 m2.
Saat ini area ruang terbuka hijau juga dihadirkan sebagai spot bersantai, menikmati pertunjukan musik, dan berbagai kegiatan oleh para pengunjung.
Meski demikian, garis besar roh Sarinah untuk menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa tetap dipertahankan dengan etnik dan budaya yang kental, terutama interior gedung, dengan sentuhan modernitas yang aesthetic.
Keberadaan Sarinah tidak hanya hadir sebagai landmark, namun juga saksi sejarah bangsa Indonesia. Pertama kali dicetuskan pada tahun 1960an sebagai perwujudan kemandirian bangsa, Sarinah merupakan wujud harapan dan cita-cita Bangsa Indonesia tentang ekonomi kerakyatan, pola produksi dan distribusi barang, pengendalian harga, hingga peran wanita dalam upaya menciptakan masyarakat adil dan makmur Indonesia.
Slogan baru Sarinah yakni “Panggung Karya Indonesia” merupakan konsep Community Mall yang mana Sarinah tidak lagi hanya sekedar penyedia area ritel tetapi berubah menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran, dan penjualan produk unggulan UMKM dan wirausaha perempuan.
Melalui wajah baru dan semangat baru, Sarinah membawa produk UKM unggulan untuk dapat Go Global melalui Trading House. Konsep retail yang fokus pada specialty store dan duty free shop menjadi unggulan Sarinah. Selain itu, sejalan dengan digitalisasi 4.0., Sarinah pun turut serta dalam upaya ekskalasi penjualan produk via daring.
Sebagai satu-satunya pusat perbelanjaan yang berstatus cagar budaya, Sarinah memiliki relief yang merupakan ikon heritage yang menggambarkan kegiatan perdagangan di masa lalu.
Tidak hanya itu, cagar budaya lain terlihat dengan adanya eskalator pertama di Indonesia yang berada di dalam gedung Sarinah. Atraksi lain yang dihadirkan Sarinah yaitu kolam pantul, Skydeck, dan tangga amphitheater. Skydeck di lantai ketiga bangunan ini dapat difungsikan sebagai ruang kegiatan outdoor komunitas, seperti pagelaran musik dan seni, pemutaran film, expo, maupun pop up bazaar.
Interior transformasi Sarinah juga dimeriahkan dengan kontribusi seniman Indonesia dan telah dikurasi oleh kurator seni ternama di Distrik Seni.
“Transformasi Sarinah menjadi momentum untuk transformasi seluruh ekosistem bisnis dan jenama yang mengikuti perkembangan zaman, namun tetap membawa budaya Indonesia sebagai diferensiasi dengan bisnis retail lainnya. Sinergi dengan para pihak untuk mewujudkan integrasi bisnis retail, pariwisata, dan perdagangan, khususnya untuk meningkatkan ekspor produk dalam negeri, baik secara luring maupun daring menjadi hal yang kami garap dengan sungguh-sungguh. Per Juni 2022, kami telah menggandeng 500 mitra usaha dan memiliki cabang di enam titik, yaitu Sarinah De Braga - Bandung, Sarinah Banyumanik - Semarang, Sarinah Basuki Rahmat - Malang, Sarinah Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali, Bandara Soekarno Hatta - Cengkareng, dan Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin," ungkap Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Sarinah.