Terungkap! Pemilik Akun Yang Hina Cita Citata Masih Remaja & Sekolah di Pesantren

Senin, 30 Okt 2017 - 09:43 WIB

 Cita Citata meradang tatkala ada akun Instagram yang seolah-olah menyebutnya bisa dipakai pejabat seusai mengisi acara off air. Setelah melakukan penyelidikan dibantu pengacara Sandy Arifin, terungkap fakta mencengangkan terkait warganet yang akan dilaporkan ke polisi tersebut.

 

Pemilik akun bernama Muhammad Ibrohim Al Bajuri rupanya seorang remaja berusia belasan. Dan hingga saat ini dirinya masih mengenyam pendidikan di salah satu pesantren.

"Kemarin Neng Cita telepon kalau orang itu sudah kirim video permintaan maaf di mana dia mengakui perbuatannya. Ternyata dia masih sekolah di salah satu yayasan atau pesantren. Bisa dibilang masih di bawah umur dan dia lalu minta diselesaikan permasalahan ini.  Dan dari video yang dikirim kelihatan dia sangat ketakutan dan khawatir untuk diproses hukum," kata Sandy saat hadiri ulang tahun Elea, anak ketiga dari pernikahan Ussy Sulistiawaty dengan Andika Pratama di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10).



Mengetahui fakta tersebut membuat Cita berubah pikiran dan membiarkan masalah selesai walau hanya permintaan maaf lewat chat dan video. Namun Sandy merasa perlu adanya pertemuan secara langsung. Karena somasi yang dikirimkan Jumat kemarin rupanya beralamat palsu. Sehingga dicurigai tidak adanya itikad baik.

"Kemarin Jumat kita sempat kirimkan somasi tapi saat kurir mengirim ke alamat yang dituju, beda. Jadi alamatnya tidak sesuai dengan apa yang disampaikan sebelumnya. Saya mau mencari alamat yang pasti, mengundang anak itu ke kantor supaya bisa minta maaf di hadapan media," tambah pengacara kondang ini.

"Ada yang mengirim komentar, 'Itu anak kecil tolong dimaafkan'. Ya kami dari awal memang tidak ingin memproses hukum. Kami hanya ingin agar orang-orang di Instagram tidak berbicara seenaknya. Apalagi Cita seorang artis yang belum tentu menerima apa yang ditulis seperti itu. Alhamdulilah klien kami masih bijaksana. Mencoba tetap untuk jalan musyawarah dan perdamaian," pungkasnya.

 

(kpl/abs/mhr)