JAKARTA - Putra raja dangdut Rhoma Irama, memang diketahui telah ditangkap oleh pihak kepolisian atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu pada Sabtu 25 Maret 2017 pukul 04.00 WIB. Sebelum tertangkap, pria 28 tahun tersebut diketahui telah terlebih dahulu menjadi target operasi pihak kepolisian selama kurang lebih dua minggu.

Tertangkapnya Ridho Rhoma tentunya membuat pelantun Mirasantika tersebut merasa kecewa. Akan tetapi, sebagai warga masyarakat yang baik, ia mengaku siap untuk membuat komitmen dengan BNN demi terciptanya negara yang bebas dari narkoba.

"Menurut BNN, semalam saya mengadakan talkshow dengan BNN, itu lima puluh lebih tiap hari orang meninggal karena narkoba," ungkap Rhoma Irama yang ditemui di Polres Jakarta Barat, Sabtu 25 Maret 2017.

"Artinya apa? Bahwa kita sudah dalam keadaan darurat narkoba, dan artinya memotivasi saya, semalam saya membuat komitmen dengan BNN," sambungnya.

Tidak hanya dirinya yang akan ikut memerangi dan memberantas peredaran narkoba. Pria 70 tahun ini bahkan menyatakan bahwa dirinya akan mengikutsertakan Soneta grup untuk menjadi agen BNN.

Dengan tertangkapnya sang putra dengan barang bukti berupa sabu seberat 0,7 gram beserta alat pakainya, Rhoma menegaskan lagi sikapnya untuk semakin semangat dalam memberantas narkoba.

"Insya Allah minggu depan juga buat MoU, bahwa kami Soneta Grup juga siap jadi agen BNN untuk perang lawan narkoba di seluruh Indonesia," paparnya.

"Dengan tertangkapnya Ridho saya semakin semangat untuk perangi peredaran narkoba," tegasnya.

(okezone/ade)