JAKARTA - Hari ini, Selasa (8/9/2016), musisi Ahmad Dhani akan melaporkan balik kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo ke unit SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Hal tersebut dilakukan pria 44 tahun, untuk menindaklanjuti pelaporan dirinya ke satuan Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, oleh sebuah kelompok bernama Laskar Praja Jokowi pada 6 November 2016 lalu.

Dalam laporannya, Laskar Praja Jokowi menyebutkan bahwa Ahmad Dhani telah melakukan tindakan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo, saat tengah berorasi dalam aksi unjuk rasa 4 November 2016. Pelaporan terhadap suami Mulan Jameela itu sendiri, dilakukan seiring dengan kemunculan video orasi sang musisi, yang didalamnya terdapat kata-kata kasar kepada Presiden Jokowi,

"Kepada Presiden yang tidak menghormati para Habib dan Ulama, ingin rasanya saya berkata a****, tapi tidak boleh. Ingin rasanya saya berkata b***, tapi tidak boleh. Demikian setidaknya bunyi kalimat yang diucapkan Ahmad Dhani kala itu," beber Kuasa Hukum Ahmad Dhani, Ramdan Alamsyah saat jumpa pers, Senin 7 November 2016.

Pernyataan ini lah, yang akhirnya digunakan sebagai dasar bagi Laskar Praja Jokowi, untuk melaporkan Ahmad Dhani atas tuduhan penghinaan terhadap Presiden ke satuan Bareskim Mabes Polri. Namun rupanya, kata-kata 'tidak boleh' dalam orasi pria asal Surabaya tersebut, sengaja dihilangkan oleh kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo itu saat mengajukan berkas laporan.

Dari sini lah, pentolan grup band Dewa 19 itu akhirnya memutuskan untuk melakukan pelaporan balik terhadap pihak Laskar Praja Jokowi atas tuduhan pelaporan palsu.

“Tak hanya melaporkan Laskar Praja Jokowi, Ahmad Dhani juga akan melaporkan seorang netizen bernama Indra Tan. Kita menilai netizen telah melakukan tindakan pencemaran nama baik, lewat sebuah tulisan di akun Facebook miliknya, yang memuat komentar pedas terhadap aksi sang musisi dalam video hasil rekayasa salah satu oknum tersebut,” tutup Ramdan.

(okz/ade)