Isyana Sarasvati Curhat Soal Unduh Lagu Ilegal ke Menteri Hukum dan HAM

Selasa, 19 Jul 2016 - 00:00 WIB

Jakarta -

Penyanyi Isyana Sarasvati resah dengan banyaknya situs download (unduh) ilegal. Isyana meminta pemerintah bertindak tegas memblokir situs download yang merugikan para pemegang hak cipta.

"Kalau aku sih sebagai seorang musisi (bicara) proses pembuatan lagu yang berpotensi pengambilan hak cipta. Saat lagu launching lalu dibajak," tutur Isyana dalam jumpa pers usai menerima penghargaan kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (18/7/2016).

Pelantun lagu 'Tetap Dalam Jiwa' ini berharap pemerintah membantu melindungi para pencipta lagu. Masyarakat harus disadarkan untuk mengunduh lagu secara legal.

"Pemerintah harus lebih bisa membantu kami, mengapresiasi karya kami. Kami serahkan kepada pemerintah," katanya.

Harapan Isyana dijawab Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Dia menegaskan pemerintah melindungi para musisi Indonesia.

"Ada beberapa yang sudah dilaporkan kepada kita, kita sudah langsung memblok. Jadi kalau ada yang ditemukan web membajak itu langsung nanti (koordinasi) dengan Menkominfo," ujar Laoly dalam jumpa pers yang sama. 

Sedangkan Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kemenkum HAM Ahmad M. Ramli mengatakan pihaknya proaktif menindaklanjuti aduan dari musisi pemegang hak cipta mengenai pembajakan karya seni.

"Kami sudah menutup 24 website yang berisi film bajakan dan musik bajakan. Kalau ada musisi yang merasa karyanya dibajak itu tinggal lapor nanti kami akan segera memproses dengan Kementerian Kominfo. Film Rudy Habibie itu sudah laporan, itu ada lima website yang sedang kita proses," sebut Ramli.

Bukan cuma itu, Kemenkum dan Kemenkominfo tengah membahas aturan kewajiban membayar royalti dari Google dan YouTube yang akan menjadi sumber pemasukan bagi negara. Bila tidak memenuhi kewajiban membayar kompensasi hak cipta, maka pemerintah bisa menetapkan sanksi.

"Supaya Google juga membayar royalti, apa-apa yang dimasukkan ke dalam Google. kecepatan teknologi itu begitu hebat, kadang di luar kemampuan kita. Tapi kita tidak boleh kalah, yang penting adalah ada perangkat hukum dan kepastian pemerintah bisa terus bekerja. Ini diharapkan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan devisa kita ke depan," terang Laoly.


(dtk/fdn/dar)